MALANG – Kebhinekaan dan keragaman budaya di Indonesia tergambar dengan indah dalam kegiatan Apresiasi Budaya Program MBKM Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2022 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI), Kamis (12/1). Diikuti oleh sebanyak 114 mahasiswa peserta PMM Angkatan ke-2, kegiatan ini diramaikan dengan beragam pertunjukan tarian daerah, musik, dan aneka jajanan daerah di stand kuliner.
Kepala Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pengajaran (LPPP) Unitri, Dr. Dian Noorvy Kh, ST., MT menjelaskan, kegiatan ini merupakan puncak dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 2022. Berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini PMM digelar secara full luring dan memungkinkan mahasiswa mendapatkan suasana baru, teman dan pengalaman yang langsung dapat dirasakan dan dialami oleh sebanyak 114 mahasiswa dari berbagai daerah asal di Indonesia tersebut.
“Tahun ini UNITRI menerima sebanyak 114 mahasiswa PMM. Berasal dari 34 Perguruan Tinggi yang tersebar dari Aceh hingga marauke. Lebih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya 25 mahasiswa dan di gelar daring dan luring.”
Seperti diketahui, Program MBKM PMM diharapkan dapat melahirkan generasi yang kompeten dan berkarakter. Selama satu semester, para peserta yang mengikuti materi pembelajaran Modul Nusantara melakukan beberapa kegiatan diantaranya refleksi, kebhinekaan, inspiratif, dan kontribusi sosial.
“Kegiatan modul nusantara ini merupakan pembelajaran yang luar biasa untuk mahasiswa PMM. Dengan semangat bertukar sementara bermakna selamanya, diharapkan memberikan kesan yang mendalam bagi mereka,” Imbuh beliau.
Apresiasi Budaya Program MBKM PMM 2022 Unitri kemarin mengangkat tema ‘Tingkatkan integritas, kualitas, dan kreativitas melalui pembelajaran multilateral’ dan dihadiri langsung oleh Rektor UNITRI, Wakil Rektor UNITRI, jajaran Dekan dan Kaprodi, Kepala Lembaga, dosen hingga mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unitri, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc., mengapresiasi kegiatan ini. Beliau berharap mahasiswa dapat mengambil hasil yang terbaik dari pelaksanaan kegiatan PMM. Nantinya, ketika harus kembali ke asal masing-masing daerah, mahasiswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai baik yang telah di dapatkan, dan meninggalkan nilai-nilai yang kurang di UNITRI untuk perbaikan.
“Semua yang ikut dalam PMM ini merupakan mahasiswa pilihan yang beruntung mendapatkan kesempatan belajar dan menggali wawasan di kampus UNITRI. Harapan kami para mahasiswa bisa lebih terbuka untuk berpikir secara global, minimal secara nasional. Semoga program ini terus berlanjut, sehingga kami bisa menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya,” Tuntasnya.
Empat bulan sudah kegiatan modul Nusantara telah dilaksanakan. Para mahasiswa PMM mengikuti kegiatan kunjungan di berbagai tempat tematik dan bersejarah di Malang Raya seperti museum, galeri seni, kampung Pancasila, lapas, topeng malangan, gunung bromo dan juga mengikuti kegiatan lainnya seperti refleksi maupun kontribusi sosial.
Perwakilan dosen Modul Nusantara, Swaidatul Masluhiya AF., S.Si., M.Ked., Trop dalam sambutannya membagikan pengalamannya menjadi pendamping mahasiswa PMM. Beliau mewakili seluruh dosen pembimbing lapangan berterima kasih telah terpilih mengikuti kegiatan PMM ini sehingga dapat berkenalan dengan para mahasiswa dan dapat mengeksplore tempat-tempat bersejarah di kota Malang Raya. Beliau berpesan kepada mahasiswa agar dapat terus mengejar mimpi dan melangkah ke depan.
“Setiap ada pertemuan pasti ada juga perpisahan, tetapi dengan perpisahan tersebut bukan menjadi alasan untuk kita saling melupakan. Perpisahan tentu akan membuat sedih. Sedih adalah hal wajar yang dirasakan ketika seseorang berpisah dengan orang yang ia sayangi. Tapi jangan sampai terlena dengan yang namanya ‘sedih’, karena kehidupan terus berjalan. Kami merelakan kalian untuk mengejar mimpi. Angkat pundak, langkahkan kaki lagi ke depan. Masa depan masih panjang, kebahagiaan baru ada di depan mata.” Pesan beliau. (HUMAS)
website yang cantik