UNITRI LAKUKAN SERAH TERIMA TALANGISASI DAN IPAH-SPA KERJASAMA DENGAN BP DAS BRANTAS SAMPEAN

MALANG – Sebagai bentuk program Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang terutama untuk Desa Binaan Dalisodo dan Jedong Kecamatan Wagir, dilaksanakan kegiatan serah terima Talangisasi dan IPAH-SRA untuk kedua desa tersebut serta Penandatanganan MoU dan PKS UNITRI dengan BP Das Brantas Sampean, Kamis (8/6). Acara tersebut dihadiri langsung oleh Prof Bambang Guritno MP (Kepala Yayasan Bina Patria Nusantara), Prof Dr Ir Wani Hadi Utomo (Kepala Dewan Pengurus Yayasan Bina Patria Nusantara) dan BP Das Brantas Sampean.
Kegiatan Talangisasi sudah di mulai dengan membuat percontohan pada 12 rumah warga yang berada di dua wilayah Dalisodo dan Jedong kecamatan Wagir. Selain itu, juga di laksanakan kegiatan KKN dari mahasiswa UNITRI yang membantu memberikan contoh percobaan bagaimana pengelolaan air hujan disana dapat digunakan untuk masyarakat sekitar.
Selain Talangisasi, nantinya diharapkan adanya pembangunan tempat sampah dan instalasi penahan air hujan. Melihat dari kondisi lingkungan di wagir yang sering mengalami kekurangan air karena jauhnya sumber mata air, maka kegiatan semacam ini diinisiasi oleh UNITRI melalui Agroedupark untuk membantu memberikan percontohan penanganan air hujan dan juga pengelolaan air hujan yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
“Kita membangun penahan air hujan bisa dalam bentuk kolam atau dalam bentuk tampungan pompa pas sehingga bisa diarahkan dari air-air yang jatuh ke rumah-rumah warga. Jadi penyimpanan air pada musim hujan ini nanti bisa di gunakan untuk keperluan air pada musim kemarau.”
Perwakilan dari BP DAS Brantas Sampean, Fr Kunto Hirsilo, ME menyambut baik kerjasama dengan UNITRI. Ia berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini, tetapi akan berkembang dalam banyak program lain yang sekiranya bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
“Kami infokan MOU itu selama 3 tahun. Jadi dari tahun 2022 kami lakukan kerjasama sebagai percontohan pembuatan dan penahan untuk konservasi tanah dan airnya, dan untuk pengolaan tanah dan airnya itu kita sudah membuat percontohan 1 unit instalasi penanganan air hujan dan menggunakan sumber resapan. Mungkin kedepan kita akan coba nanti terus melakukan pembangunan-pembangunan fisik utnuk percontohan di sekitar sini.”
Ia juga menambahkan, dengan adanya Agroedupark ini, dapat terus memberikan dampak di desa khususnya mengenai pemberdayaan penguatan kelembagaan.
Seperti diketahui, Agroedupark Unitri Malang merupakan suatu wahana yang tepat dalam menerapkan konsep multifungsi pertanian yang dapat pula diartikan sebagai penerapan teknologi tepat guna yang dirancang dan dikonsepkan sebagai taman wisata edukasi di masa mendatang.
Ketua Yayasan Bina Patria Nusantara, Prof Bambang Guritno, MP menjelaskan, ketidaklaziman topografi dan sifat tanah yang di miliki wilayah Malang seharusnya dapat diantisipasi dengan menerapkan sistem pembuangan air di rumah-rumah terutama yang dekat dengan badan jalan. Melihat fenomena yang terjadi, maka Unitri bersama masyarakat berusaha mengimplementasikan program kerjanya di Agroedupark Unitri sebagai salah satu cara pengelolaan air hujan.
Dalam pidatonya, Prof Bambang Guritno, MP juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah hadir dan bekerjasama dengan Unitri.
“Kami berharap bahwa dengan ditandatanganinya MOU dan PKs antara UNITRI, pemerintah dan masyarakat agar dapat berkolaborasi dengan baik. Dukungan penyediaan prasarana maupun kebijakan terkait sistem pengelolaan air sangat diperlukan demi kelancaran program ini. Semoga apa yang kita usahakan dapat memberikan manfaat bagi warga sekitar dan tentunya untuk menjaga kelestarian alam sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang.”
Acara kemudian di akhiri dengan penyerahan sertifikat bantuan talangisasi kepada masyarakat dan pemberian cindera mata. (HUMAS)

Leave a Reply

Arsip Berita