SOSIALISASI PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL, UNITRI KUNJUNGI WOMAN CRISIS CENTER MALANG

Malang- Sebagai upaya dalam penguatan profil Pancasila, 17 mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang melakukan kunjungan dan sosialisasi dengan tema pencegahan kekerasan seksual pada Kamis (7/9) di Woman Crisis Center. Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah bagaimana peranan mahasiswa dalam mengedukasi dan mencegah adanya tindak kekerasan terutama kekerasan secara verbal maupun fisik dalam lingkup perkuliahan maupun pergaulan.

Kunjungan UNITRI di Woman Crisis Center (WCC) bukan tanpa alasan. Seperti diketahui, Woman Crisis Center merupakan lembaga pendampingan perempuan korban kekerasan yang aktif melakukan pendampingan psikologis dan hukum di masyarakat. Dalam kunjungan tersebut, ketua koordinator kegiatan, Yuswa Istikomayanti, S.Si., S.Pd., M.Pd berdiskusi bersama dengan Pendiri WCC, Ibu Fitri Wahyuningsi.

“Kegiatannya kemarin itu diskusi bersama dengan Pendiri WCC yaitu ibu Fitri Wahyuningsi, beliau sudah berkecimpung lebih dari 50 tahun dan masih berkecimpung disitu hingga sekarang” ujar Yuswa Istikomayanti, S.Si.,S.Pd.,M.Pd selaku ketua koordinator.

Selama berkecimpung dalam penanganan kasus kekerasan seksual, WCC tidak hanya melakukan pendampingan psikologis bagi korban, tetapi juga membantu korban untuk mendapatkan pelayanan maksimal agar keluar dari trauma pasca kekerasan.

“WCC mempunyai layanan bantuan bagi korban kekerasan seksual hingga klaim data menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah. Hal ini berguna untuk pemulihan korban yang membutuhkan bantuan psikiater, dokter hingga mengurus laporan kepolisian. Semuanya sesuai prosedur yang berlaku.”

Berbekal dari sosialisasi dengan WCC, UNITRI sendiri akan melanjutkan rencana untuk membentuk Satgar kekerasan seksual di lingkup universitas. Nantinya mahasiswa akan diseleksi dan melakukan pelatihan di WCC, kemudian akan ada MoU namun belum dilaksanakan dalam waktu dekat,

“Saat ini kita akan melakukan proses penyusunan strateginya dulu. Kita juga akan melaksanakan kegiatan dan untuk satgasnya itu nanti akan diseleksi. Harapannya di awal Oktober sudah terbentuk, karena satgas itu kan ada seleksi dan pelatihannya, MOU masih direncanakan masih berinteraksi penjajakan” tambahnya.

Antusiasme juga terlihat dari respon mahasiswa sepanjang kegiatan sosialisasi. Diharapkan lewat kegiatan ini akan membentuk pendidikan karakter bukan hanya kognitif atau pengetahuan tapi juga menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman. Kegiatan ini juga berhubungan dengan pelaksanaan hibah Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) di bawah pengolaannya Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU). (HUMAS)

Leave a Reply

Arsip Berita