Malang – Sekolah Pascasarjana Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) menggelar sosialisasi koordinasi akademik mahasiswa terkait kelulusan tepat waktu dan perbaikan sistem keuangan secara luring, Jumat (08/04) dengan dihadiri oleh 70 mahasiswa.
Dekan Sekolah Pascasarjana UNITRI, Dr. Eri Yusnita Arvianti, S.P., M.P. dalam kesempatan tersebut menjelaskan, mahasiswa diharapkan dapat membuat progress study terkait laporan berupa jumlah SKS yang ditempuh dari total SKS, menyusun progress tesis, melaporkan setiap registrasi hingga mematuhi SOP Sekolah Pascasarjana yang telah dibuat.
“Beberapa Upaya yang dapat dilakukan bagi mahasiswa yang terkendala menyelesaikan progress study diantaranya dengan melakukan konsultasi langsung dengan unit pengelola (Ka Admin, KPS), KPS melakukan evaluasi dan melaporkan pada GJM, dan GJM melaporkan ke Dekan SPs untuk diambil kebijakan dalam penyelesaian permasalahan tersebut.”
Sesuai dengan SOP Sekolah Pascasarjana, mahasiswa Pascasarjana juga diingatkan untuk dapat lulus tepat waktu dengan rentang 2 tahun sampai dengan 2,5 tahun dan mewajibkan mahasiswa aktif secara akademik dan organisasi.
“Kelulusan Tepat Waktu (KTW) pada mahasiswa Pascasarjana yaitu rentang 2 tahun s/d 2,5 tahun. Kami juga Mewajibkan TPA dengan skor minimal 450, TOEFL skor minimal 450, mengadakan martikulasi bagi mahasiswa baru yang tidak linear dan saya berharap semua angkatan wajib aktif dalam membentukan Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HIMPASAP dan HIMPASEP)”
Selama proses sosialisasi, dilangsungkan pula diskusi bersama dengan mahasiswa pascasarjana baik dari Program studi Magister Ekonomi Pertanian Dan Magister Ilmu Administrasi Publik. Dr. Eri Yusnita Arvianti, S.P., M.P. juga memberikan tips kepada mahasiswa agar dapat lulus tepat waktu.
“Jalin komunikasi yang baik dengan dosen, SPs (dekan / KPS/ Admin), buat rancangan penelitian sebelum awal semester dan membuat planning studi/deadline, dan susun proposal di semester 1 kumpulkan banyak referensi dan jurnal, upload jurnal dan segera Konsul ke KPS bila ada kendala.” Tutupnya (HUMAS)
