ANGKAT TOPIK TENTANG BICOMAT, DOSEN UNITRI LOLOS PENDANAAN SKIM PENELITIAN PTUPT

Malang- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat membuka penerimaan proposal pendanaan program penelitian dan pengabdian masyarakat setiap tahunnya. Program pendanaan ini ditujukan bagi Perguruan Tinggi sebagai lembaga pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat meningkatkan riset dan inovasinya demi mendorong pembangunan nasional.

Dr. Ir. Amir Hamzah, MP, dosen sekaligus Dekan Fakultas Pertanian berhasil lolos pendanaan tersebut. Proposal penelitian yang berjudul Fitotoksisitas Lahan Tercemar dengan Biochar Coated Humat (BCH) untuk menghasilkan Produksi Pangan yang Sehat dan berkelanjutan tersebut lolos pendanaan skim penelitian PTUPT tahun ke 2 dari 3 tahun dari DRTPM.  Saat ditemui tim humas, Dr. Ir. Amir Hamzah, MP menjelaskan penelitian tersebut.

“Penelitian ini menjelaskan tentang pencemaran tanah yang sementara ini digunakan sebagai lahan pertanian dan tahun 2017-2019 di daerah Batu. Pada tahun 2021-2022, data juga diambil di wilayah Kabupaten Malang di sekitar Kapanjen dan Karang Ploso.” Ujarnya

Seperti diketahui, serangan hama dapat menimbulkan kerugian bagi petani dan menurunkan hasil panen dan harus dicegah dengan tindakan pengendalian. Beberapa tindakan pengendalian yang dapat dilakukan yaitu pengendalian fisik, pengendalian mekanik, dan pengendalian kimia sintetik. Sedangkan salah satu sarana pengendalian hama yang aman dan efektif dalam pengendalian serangga hama yang dapat dilakukan adalah pengendalian dengan menggunakan insektisida nabati yang memiliki kandungan bahan aktif metabolit sekunder tumbuhan yang bersifat toksik yang dapat digunakan untuk mengendalikan serangga hama. Meski demikian, Insektisida nabati juga memiliki kekurangan, yakni bahan aktif mudah terurai di lingkungan sehingga memerlukan aplikasi yang berulang. Fitotoksitas merupakan salah satu parameter uji kandidat tanaman sebagai insektisida botani. Pengujian tersebut untuk melihat adanya pengaruh toksik terhadap tanaman seperti adanya gejala nekrosis pada tanaman hidroponik. Dengan menggunakan teknologi Biochar Coated Humat (BCH), penelitian ini diharapkan mampu  menghasilkan Produksi Pangan yang Sehat dan berkelanjutan yang dapat membantu memperbaiki unsur hara tanah sehingga dapat menghasilkan produk yang baik dan unggul.

“Intinya adalah saya mencoba membuat produk itu bisa digunakan oleh mitra untuk memperbaiki tanah dan meningkatkan produktifitas tanah. Jadi kalau tanah itu produktifitasnya bagus maka akan berpengaruh bagus tanah itu akan menjadi sehat” tambahnya.

Sebenarnya, pendanaan ini diperuntukkan untuk tahun anggaran 2020 namun karena kondisi pendemic di undur hingga tahun 2021,

“Itu sebenarnya penelitian pendanaan tahun 2020. Proposal itu ditulis tahun 2019 karena dulu kan proposal itu ditulis satu tahun sebelumnya. Nah kebetulan tahun 2019 ini proposal itu masuk kemudian di review lolos seharusnya pendanaan tahun 2020. Tapi karena pandemic lalu di undur tahun pertama yaitu 2021 jalannya dan sekarang memasuki tahun ke dua dan tahun ketiga karena kalau selesai penelitian  tahun pertama itu ada evaluasi lagi untuk menentukan lolos atau tidak untuk lanjut ketahap kedua” ungkapnya.

Saat ditanya bagaimana perasaannya, beliau mengatakan sangat senang dengan pendanaan ini. Disamping itu, ia juga berharap agar nantinya muncul peneliti muda di UNITRI lain dengan berbagai macam gagasan penelitian. (Humas)

Leave a Reply

Arsip Berita