MAHASISWA KKN UNITRI KELOLA LIMBAH ISI RUMEN DI RUMAH POTONG HEWAN BATU

Malang- Limbah merupakan sisa produksi baik dari alam, hewan maupun hasil kegiatan manusia yang tidak terpakai sehingga akan berdampak negatif bagi masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Berangkat dari hal tersebut, sejumlah mahasiswa kelompok 35 Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-38 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang melakukan kegiatan di Rumah Potong Hewan yang bertempat di Desa Junrejo, Kota Batu.

Adapun program dari kelompok tersebut yakni pelatihan pemanfaatan Isi rumen yang dibuang sebagai limbah yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk organik di Rumah Potong Hewan. Limbah Isi rumen sendiri merupakan kotoran yang ada didalam perut hewan yang akan disembelih. Hal tersebut berdasarkan penuturan Dosen Pembimbing Lapangan, Suhudi, ST.,MT,

“Programnya yang inti itu latihan pemanfaatan isi rumen yang dibuang sebagai limbah di rumah potong hewan. Pada waktu disembeli, limbah tersebut banyak, jadi limbah isi rumen menumpuk, dari situ muncul ide, dari limbah isirumen tadi digunakan untuk pupuk organic. Jadi topiknya pelatihan pemanfaatan limbah isirumen di rumah potong hewan untuk pupuk organic” ungkapnya.

Untuk teknis pelaksanaannya, mahasiswa diberikan pelatihan terlebih dahulu oleh Kepala Seksi Rumah Potong Hewan kemudian dilatih membuat pupuk mulai dari proses awal sampai akhir. Kemudian hasilnya akan diaplikasikan ditanaman, yang nantinya akan dicampur dengan tanah terlebih dahulu, karena tanah sebagai media tanaman dari pada tanaman itu sendiri.

Dari kegiatan tersebut, mahasiswa berhasil membuat pupuk organik sebanyak 25 bungkus. Masing-masing bungkus berisi sekitar 5kg pupuk. Pupuk tersebut disumbangkan kepada kampus UNITRI sendiri dan sudah diterima secara simbolis oleh Wakil Rektor 1 kemudian diserahkan kepada petugas taman untuk diaplikasikan ditanaman yang ada di UNITRI.

Menurut Suhudi kegiatan ini juga akan terus berlanjut sehingga nantinya masyarakat juga turut mendapatkan bagian dari pupuk organik tersebut dan digunakan untuk kebutuhan masyarakat,

“Rencana lanjutannya itu, mungkin semester depan saya sudah sepakat dengan tim dosen untuk menindaklanjuti dari pada kegiatan ini dan saya sudah sepakat sama pihak LPH untuk dilanjutkan sehubungan dengan pelatihan pemanfaatan isirumen. Limbahnya banyak sekali kalau tidak di olah akan berdampak pada lingkungan sekitar” ucapnya.

Selain itu, Suhudi juga berharap kepada mahasiswa agar bisa memberikan suatu inovasi dengan berbekal ilmu yang didapatkan pada waktu kuliah. Sehingga inovasi, kreatif yang ada dilapangan dengan kearifan lokalnya bisa dimanfaatkan dengan baik dan efisien baik sekarang maupun setelah lulus nantinya dan diaplikasikan di daerah masing-masing. Kelompok 35 berjumlah 18 mahasiswa.(HUMAS)

Leave a Reply

Arsip Berita