TIGA DOSEN UNITRI LOLOS SELEKSI TAHAP AWAL DPL MSIB KEMENDIKBUDRISTEK

Malang-Tiga dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang berhasil lolos seleksi tahap awal Dosen Pembimbing Lapangan Magang dan Studi Independen (DPL MSIB) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjendikti) Kemendikbudristek.  Ketiga nama tersebut yakni Dr Zuhdi Ma’sum ST., MT  (PT Barata Indonesia (Persero)), Lorine Tantalu, S. Pi. MP. M. Sc (PT Petrokimia Gresik) dan Abd. Rohman, S.Sos., M.AP (PT IDS Medical Systems Indonesia).

DPL MSIB merupakan perwakilan akademisi yang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam bidang yang relevan dengan bidang bisnis Mitra Program MSIB/ memiliki pemahaman yang memadai tentang project yang dilaksanakan di Mitra tersebut. Dirjerdikti Kemendikbudristek melalui Merdeka Belajar-Kampus Merdeka mengimplementasikan delapan program yang salah satunya ialah Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB).

Salah satu perwakilan dosen Unitri, Dr Zuhdi Ma’sum ST., MT menjelaskan, selama ini industri bergerak cepat dan Universitas sebagai institusi mempunyai riset-riset yang dihasilkan dalam bentuk jurnal hingga buku-buku. Namun, keduanya belum sinkron karena berjalan sendiri. Dengan adanya program ini, ada ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja yang profesional.

“Program MSIB ini juga menyediakan ruang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja yang profesional. Mahasiswa yang hendak lulus disediakan tempat untuk memasuki dunia kariernya, dimana diberikan program pengembangan soft skill oleh pusat karier.”

Dengan adanya kegiatan magang ini, diharapkan bisa memberikan masukan kepada industri untuk mengatasi problematika yakni dengan memecahkan masalah bersama mahasiswa dan industri.

“Jadi mereka (industri) memiliki alat atau sistem dan kita memberikan masukan bagaimana penyelesaian sehingga mereka dapat menyelesaikan problema tersebut, atau mereka punya inovasi-inovasi baru dibidang industri.” tambahnya.

Selain itu,  MBSI ini juga dapat menjadi wadah tepat bagi dosen untuk menerapkan ilmunya dan menghadapi problematika langsung di lapangan. Tak hanya itu, MBSI ini merupakan peluang besar bagi kampus yang ingin berinovasi karena inovasi paling banyak didapatkan  dilapangan di industri dan lapangan jasa karena bisa langsung berhadapan dengan masalah. Inovasi itu diharapkan muncul sehingga kita memberikan sumbangsih dan juga mendapatkan peluang Kerjasama dengan industri  tersebut.

Meski baru lolos pada tahap awal, Zuhdi dan kedua dosen UNITRI lainnya saat ini sedang menunggu tahap wawancara dengan industri. Adapun lingkup wawancara kemungkinan berkaitan dengan bidang apa yang akan mereka kerjakan, pengembangan apa yang mereka lakukan, hingga hasil riset bagaimana yang mereka harapkan dari kampus. (Humas)

1 Response

Leave a Reply

Arsip Berita