DOSEN FISIP UNITRI REKOMENDASIKAN PENGUATAN LITERASI DIGITAL WARGA DI ERA INDUSTRI 4.0

MALANG – Salah satu dosen Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang berkesempatan untuk menjadi narasumber dalam Diskusi Kolaboratif bertemakan ‘Sinergi Merawat Optimisme Kota Malang Menyambut Tahun 2022’, Jumat (04/02). Bersama dengan empat narasumber lainnya, Abd Rohman, S.Sos., M.AP, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNITRI ini membagikan pendapatnya terkait rekomendasi penguatan literasi digital warga di era industri 4.0.

Saat di temui, Abd Rohman, S.Sos., M.AP menjelaskan, era Industri 4.0 menuntut semua pihak berkompromi dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Hampir semua kebutuhan manusia saat ini bisa diperoleh melalui layanan online yang bertumpu ada jaringan internet. Selain itu, pada era industri 4.0 saat ini dan pada masa yang akan datang, kebutuhan tenaga kerja menuntut 4 kemampuan dasar, yakni cognitive, interpersonal, self leadership, dan kecakapan digital.

Kondisi demikian, bergayung sambut dengan Pandemi Covid-19 (dengan variannya) yang melanda dunia, termasuk Indonesia sendiri menetapkan pandemi ini sejak 20 Maret 2020 lalu. Semua pihak dituntut melakukan pembatasan tatap muka langsung. Sehingga yang bisa dilakukan adalah dengan memaksimalkan penggunaan teknologi dalam berbagai aktivitas.

“Berdasarkan data BPS Kota malang 2021, bahwa laju ekonomi Kota Malang selama pandemi Covi-19 ini terjun bebas dari 5,73 pada tahun 2019 menjadi -2,26 di tahun 2021. Kondisi ekonomi Kota Malang ini berbanding terbalik dengan perkembangan SDM yakni 8,31 di tahun 2019 menjadi 82,04 di tahun 2021. Artinya kualitas SDM yang baik di Kota malang tidak berjalan simetris dengan pertumbuhan ekonomi.” Ungkapnya kepada Humas.

Dari kondisi tersebut, nampaknya ada problem yang perlu dipecahkan yakni penguatan aktivitas perekonomian di Kota Malang belum cukup tangguh menghadapi perubahan dari aktivitas secara offline ke online khususnya pada masyarakat lapisan bawah. Aktivitas perekonomian yang sebelum pandemi bertumpu pada cara-cara konvensional belum mampu ditransformasi secara maksimal ke cara-cara modern yang mengandalkan teknologi.

Oleh sebab itu, untuk menggenjot kembali laju perekonomian Kota Malang salah satunya Pemerintah harus merumuskan kebijakan yang memuat berbagai hal termasuk regulasinya berkaitan dengan peningkatan kemampuan literasi digital warga Kota Malang.

Jika kemampuan literasi digital warga, khususnya dalam aktivitas perekonomian, maka pertumbuhan ekonomi Kota Malang akan berangsur pulih dan tentunya akan berimbas pada peningkatan PAD Kota Malang.

Seperti diketahui, dalam kegiatan diskusi kolaboratif tersebut, turut hadir Erik Setyo Santoso, ST., MT (Sekda Kota Malang), Amithya Ratnanggani, S.S (Anggota Komisi D DPRD Kota Malang), Kompol Suppian (Kabag Ops Polresta Malang Kota), M Anas Muttaqin (CEO Hasta Group/tokoh pemuda), dan Abd Rohman, S.Sos., M.AP (Dosen FISIP UNITRI Malang).

(HUMAS)

1 Response

Leave a Reply

Arsip Berita