Sebagai upaya untuk menciptakan lulusan pendidikan inklusi berkualitas, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) menggelar acara pelatihan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI), Sabtu (13/04) di ruang D.33. Pelatihan tersebut diikuti oleh seluruh mahasiswa PGSD dan mendatangkan pemateri langsung dari guru Sekolah Luar Biasa (SLB) yang juga merupakan pembina tingkat nasional bagian C di kota Malang, Hetik Wiyani, S.Pd.
Ketua Program Studi PGSD Unitri, Kardiana Metha Rozhana, S.Pd., M.Pd mengungkapkan, kegiatan pelatihan merupakan program kerja PGSD dan SLB Malang dalam mengembangkan kurikulum pembelajaran.
“Selama ini kami sudah bekerjasama dengan Sekolah Luar Biasa di Malang dalam mengembangkan kurikulum. Sementara itu, pelaksanaan pelatihan SIBI ini akan digelar setiap hari Sabtu selama tiga kali dalam sebulan.” Tambahnya.
Pelatihan SIBI sebenarnya merupakan acara yang terbuka untuk mahasiswa dan dosen yang tertarik belajar bahasa isyarat. Ketertarikan pelatihan ini adalah sebagai bentuk mahasiswa dapat langsung menimba ilmu dari pemateri berpengalaman dan teman tuli yang sengaja dihadirkan dalam acara tersebut. Kemudian selain itu, materi yang disampaikan sangat berguna bagi mahasiswa agar dapat memiliki kemampuan berkomunikasi dengan penyandang disabilitas seperti teman tuli. Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa juga langsung melakukan praktek dengan teman tuli dan belajar bahasa isyarat sesuai dengan aturan kamus SIBI.
Seperti diketahui, program studi PGSD sejauh ini telah menambahkan mata kuliah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dalam mata kuliahnya. Setiap perkuliahan, mahasiswa diajarkan untuk mengenal kondisi ABK dan melakukan kunjungan ke beberapa SLB di kota Malang. Selain pelatihan SIBI, prodi juga akan menyelenggarakan pelatihan braille pada bulan Mei 2019 ini dengan mendatangkan narasumber yang berbeda dan berfariatif. (HUMAS)