Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unitri ke-33 telah terlaksana dengan baik. Kegiatan yang dimulai dari 28 Januari hingga 28 Februari 2019 periode ajaran ganjil 2018/2019 tersebut berhasil dilaksanakan di 4 kecamatan diantaranya kecamatan ngantang, Singosari, Jabung, dan Tirtoyudo.
Ketua Pelaksana KKN 33, Wirawan, S.TP. M.MA, memaparkan bahwa evaluasi KKN 33 Unitri diselenggarakan guna untuk menguatkan kualitas kinerja seluruh mahasiswa yang telah bekerja keras dengan baik. Lanjutnya, tujuan Universitas dengan KKN 33 ini ialah untuk mengetahui potensi desa dalam bidang pertanian, peternakan, sosial ekonomi, kesehatan, dan teknik serta untuk mengetahui kendala yg dihadapi desa dalam hal memanfaatkan potensi desa.
“Tim evaluator KKN 33 Unitri diantaranya Dr. Ir. Eko Marhaeniyanto, MP, Suhudi, S.T., M.T dan Drs Sugeng Rusmiwari, M.Si. Dari hasil penilaian, rata-rata mahasiswa KKN telah mampu bersinergi dengan masyarakat saat proses pengabdian di desa. Adapun kendala yang dialami oleh mahasiswa biasanya, program kerja mahasiswa yg berbeda dengan permasalahan yg dihadapi desa.”
Tambah Wira, Universitas akan memberikan pembekalan kepada seluruh peserta KKN tentang kewirausahaan, pengabdian masyarakat dan teknologi informasi. Universitas juga telah melaksanaan MoU dengan desa selama 4 tahun kedepan. Karena akan dibuat tiap periode, KKN diharapkan mampu memberikan program kerja secara bertahap dan hasilnya dapat dinikmati pada tahun ke 4 dan seterusnya.
Ditemui disaat bersamaan, salah satu kelompok KKN yakni kelompok 24 turut berbagi pengalaman seputar program kerja selama proses KKN. Di tempatkan di daerah Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, mahasiswa melakukan kegiatan Jumat bersih bersama warga. Setiap harinya, mahasiswa membersihkan lingkungan setiap RT, RW dan sekitarnya. Program lain yang mendukung diantaranya pembuatan plang jalan, pembuatan video dokumenter, pembuatan mading desa dan masih banyak lagi.
Stefanus Lioba Chandra, ketua KKN 24, saat diwawancara didampingi oleh Humas Kelompok Nurdiana Magfira dan perwakilan anggota Marcelino Nani menceritakan kesan selama KKN. Warga sekitar sangat merespon dengan baik kehadiran mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan kelompok 24 bisa berbaur dengan ramah dengan warga setempat.
“Ada juga kegiatan menanam mangrove. Kami berpartisipasi menanam di pinggir pantai. Selain itu, kami rasa seluruh program kerja sudah dikerjakan semaksimal mungkin. Namun Kendala pun juga ada. Sebenernya saat proses pembuatan tong sampah, kami ingin meletakkan hasilnya di sekitar desa, tapi ternyata dari desa ingin ada koordinasi lebih lanjut. Harapannya semoga desa lebih maju dan lebih terkenal dan karena berada di dekat pantai. Semoga pengunjung juga bisa lebih banyak.” Tutupnya mengakhiri. (Humas)