TERIMA KUNJUNGAN LSP PGI, FAKULTAS PERTANIAN UNITRI RENCANAKAN PENDIRIKAN TUK

Malang- Fakultas Pertanian (FP) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang mendapatkan kunjungan dari LSP Pertanian Indonesia Gemilang (LSP-PGI) pada Senin (03/01). Kunjungan tersebut dalam rangka diskusi perencanaan pendirian Tempat Ujian Kompetensi (TUK) di UNITRI.

Hal ini disampaikan Dekan Fakultas Pertanian UNITRI, Dr. Ir. Amir Hamzah., MP.

“Jadi kita mendapat kunjungan dari LSP-PGI yang menggandeng beberapa unit institusi termasuk UNITRI untuk pendirian TUK.” ungkapnya.

Melihat aturan yang berlaku sekarang ini bahwa semua industri hanya akan menerima karyawan yang sudah memiliki sertifikat kompetensi dan juga mengingat selama ini mahasiswa Fakultas Pertanian sendiri melakukan Uji Kompetensi di luar, sehingga hal itu menjadi alasan utama dalam rencana pendirian TUK.

“Kami berdiskusi Panjang lebar tentang  syarat pendirian TUK. Memang target kita adalah fakultas pertanian paling tidak tahun 2022 sudah punya tempat uji kompetensi, karena selama ini untuk uji mahasiswa untuk mendapatkan sertifikat uji kompetensi itu kan keluar” ungkapnya lagi

Selain itu, dengan adanya TUK ini, juga akan menambah pemasukan bagi Fakultas sendiri, karena Fakultas tidak hanya membuka TUK untuk internal saja melainkan menerima dari external juga.

“Kalau kita mendirikan TUKnya itu adalah TUK level 4, kita bisa menerima dari mana saja  untuk melakukan uji kompetensi disini. Kalau level satu itu kita hanya bisa terima yang di dalam internal saja. Kalau selama ini mahasiswa kita banyak sementara kita mengujikan ke tempat lain, secara finansial karena itu dibayar, tapi kalau misalkan kita ujian disini paling tidak kita bisa ada pemasukan” tambahnya.

Menurut Amir, pendirian TUK sendiri belum bisa dipastikan waktunya kapan, tetapi akan direalisasikan dalam 6 bulan kedepan, saat ini Fakultas tengah mempersiapkan syarat-syarat pendirian TUK.

“Kami belum mengambil keputusan. Kami adakan simulasi dulu, untuk pendirian TUK memiliki beberapa syarat, salah satunya yaitu harus mempunyai minimal 2 assesor kemudian mempunyai 2 trailer. Nah itu kita belum punya, harapan saya nanti untuk dilakukan training. Saya kira itu nanti di fasilitasi oleh mereka” tutupnya.(HUMAS)

1 Response

Leave a Reply

Arsip Berita