SIAPKAN KAMPUS MERDEKA BELAJAR, PRODI TIP FP UNITRI IKUTI SOSIALISASI KURIKULUM PRODI TIP KE INDONESIA

Malang- Guna menyiapkan kurikulum merdeka belajar sesuai arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, Forum Komunikasi Program Studi Industri Pertanian Indonesia menyelenggarakan Sosialisasi Kurikulum Prodi Teknologi Industri Pertanian dalam Rangka Persiapan Kampus Merdeka, Senin (22/06). Dalam kegiatan yang dilangsungkan melalui zoom tersebut, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI), berkesempatan menjadi pembicara mewakili prodi Teknologi Industri Pertanian Fakultas UNITRI dengan 9 narasumber dari Universitas lain di seluruh Indonesia. Didampingi oleh Wakil Rektor I UNITRI Dr Ir Widowati, MP, serta beberapa dosen TIP Fakultas Pertanian UNITRI, Ia menyampaikan beberapa poin yang dilakukan Prodi TIP untuk menyiapkan kampus merdeka belajar.

Dr Wahyu Mushollaeni saat ditemui menjelaskan, sebagai institusi perguruan tinggi, program studi dan fakultas harus sudah mulai menyiapkan diri untuk dapat memberikan kurikulum yang tepat sesuai arahan Kemendikbud terbaru. Dalam kurikulum kampus merdeka, mahasiswa mempunyai hak untuk memilih kurikulum mana yang akan diikuti selama perkuliahan. Tentu, dengan adanya kurikulum ini, ada berbagai perbedaan yang akan dirasakan mahasiswa.

“Beberapa perbedaan kurikulum kampus merdeka itu di antaranya untuk semester 1-6 itu ada 20 sks, mahasiswa harus mengambil mata kuliah di program studi lain tapi masih di dalam kampus. Nanti, masuk semester 7 dan 8, mahasiswa bisa memilih dalam 6-12 bulan itu, dari 8 program pilihan yang disediakan Kemendikbud, yang sesuai dengan kemampuan serta beberapa prestasi-prestasi akademis maupun non akademis yang sudah dipertimbangkan untuk mahasiswa dapat memilih.” Ungkapnya saat ditemui tim humas.

Wahyu menambahkan, lewat sosialisasi ini, prodi TIP UNITRI berupaya menyampaikan rancangan pembelajaran kurikulum merdeka belajar kepada seluruh peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Selain agar prodi TIP UNITRI dapat mengetahui mata kuliah mana yang pas dari prodi TIP di perguruan tinggi lain yang bisa diikuti mahasiswa, diharapkan sosialisasi ini dapat mendorong suksesnya kerjasama perguruan tinggi dengan UNITRI yang nantinya tidak hanya bertukar sumber daya mahasiswa melainkan juga program tersebut.

“Kedepan, kami juga berharap UNITRI dapat melakukan pertukaran pelajar dengan universitas lain. Mahasiswa TIP UNITRI dapat mengambil mata kuliah di Universitas lain sesuai dengan pertimbangan dari KPS, dosen wali, dll, dan mahasiswa juga memiliki banyak pilihan mata kuliah sehingga mahasiswa lebih mudah belajar. Di kurikulum menuju kampus merdeka ini, perguruan tinggi diharapkan mampu memberikan keleluasaan bagi setiap program studi namun ada aturan-aturan bagi setiap program studi untuk menyiapkan bila nanti mahasiswa memilih kurikulum kampus merdeka.”

Terkait Penerapannya, Wahyu menjelaskan akan tetap mengikuti kebijakan Universitas. Tim Pengembang Kurikulum telah disiapkan untuk bekerja secara maksimal menyiapkan kebutuhan kurikulum dan saat ini tengah mensosialisasikan seluruh kebijakan ke dosen dan beberapa lembaga internal terkait. Harapannya, kurikulum TIP sudah mempertimbangkan masukan-masukan dari asosiasi profesi baik itu forum komunikasi TIP atau asosiasi yang lain di lingkup TIP, sehingga kurikulum kampus merdeka-merdeka belajar yang nantinya akan diterapkan, dapat memenuhi panduan yang ada baik dari Kemendikbud, profesi, dan institusi.

Sementara itu, Kepala Program Studi Teknologi Industri Pertanian (Kaprodi TIP) UNITRI, Lorine Tantalu, S.Pi., M.Sc., M.P menjelaskan, sejauh ini Prodi TIP UNITRI dibantu oleh tim pengembang kurikulum yang terdiri dari Wakil Dekan FP UNITRI, Kaprodi TIP UNITRI, dan Ka LPM UNITRI telah berupaya mempersiapkan kurikulum kampus merdeka belajar. Meski demikian, Ia menekankan bahwa hal tersebut masih rancangan yang kedepannya perlu dilakukan penggodokan pengembangan lebih dalam oleh Universitas.

“Kami dari tim pengembang kurikulum di TIP UNITRI baru mengembangkan dan merapatkan hal ini. Tapi ini belum final, ini masih rancangan yang kedepannya diharapkan akan dilakukan penggodokan lagi di program studi dan universitas. Tim pengembangan akan menerima masukan apapun dan kita tetap akan mengikuti petunjuk dari UNITRI melalui LPPP.”

Seperti disampaikan sebelumnya, Kegiatan diskusi menarik ini dilangsungkan melalui webinar zoom pada Senin (22/06) oleh TIN UNPAD dengan berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Program Studi Industri Pertanian Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, sepuluh pembicara sengaja dihadirkan untuk memberikan pemaparan terkait persiapan yang dilakukan masing-masing perguruan tinggi dalam menghadapi kebijakan kampus merdeka belajar. Adapun pembicara tersebut diantaranya Dr Ir Edy Suryadi, MT (Dekan FTIP Unpad), Dr Efri Mardawati (Universitas Padjadjaran), Dr Siti Asmaul Mustaniroh (Universitas Brawijaya), Prof Suprihatin (IPB University), Wike Agustin, PhD (Universitas Brawijaya), Dr Luh Putu Wrasiati (Universitas Udayana), Dr Rini Hustiany (Universitas Lambung Mangkurat), Dr Fungki Sri Rejeki (Universitas Wijaya Kusuma Surabaya), Dr rer nat Abu Amar (Institut Teknologi Indonesia), Dr Ir Sahrial Havids (Universitas Jambi), Dr M Fuad (Universitas Trunojoyo Madura), dan Dr Wahyu Mushollaeni (Universitas Tribhuwana Tunggadewi). (HUMAS)

1 Response

Leave a Reply

Arsip Berita