REFLEKSI DIESNATALIS KE-19: REKTOR UNITRI INGATKAN SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DARI MASA KE MASA

Malang- Peringatan Diesnatalis Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang ke-19 dirayakan pada Senin (3/8) di Gedung Olah Raga (GOR). Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNITRI, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc Kembali mengingatkan seluruh civitas akademika tentang sejarah berdirinya UNITRI dan perkembangannya dari masa ke masa.

Dalam sambutannya, Rektor UNITRI, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc mencoba mengingat perkembangan UNITRI yang tahun ini telah berusia 19 tahun ini. Sesuai dengan SK Department Pendidikan dan Kebudayaan pada 2 Agustus 2001, UNITRI telah melalui perjalanan yang cukup Panjang untuk dapat menjadi seperti saat ini. Meski demikian, sebenarnya UNITRI telah dikenal sejak tahun 1990 dengan nama Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) dengan status terdaftar oleh Yayasan Pendidikan Bhakti Nusantara dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Program Studi yang dimiliki saat itu diantaranyay Program studi Agribisnis, Arsitektur Pertamanan, Teknologi Industri Pertanian dan Produksi Ternak.

“Karena di tahun 1990 ada aturan yang tidak memperboleh mendirikan Universitas dan harus melalui sekolah tinggi, maka kita mengusulkan lagi untuk menjadi Sekolah Tinggi Pertanian Tribhuwana yang terdaftar pada tahun tersebut.”
Untuk itu, bila dihitung sejak berdirinya, sudah 30 tahun Yayasan Bina Patria Nusantara yang saat itu bernama Yayasan Bhakti Nusantara mendirikan Sekolah Tinggi dan akhirnya memiliki Sekolah Tinggi Ekonomi. Setelahnya, ada program studi Manajemen dan Akuntansi hingga akhirnya mengganti nama menjadi Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI).

“Setelah 11 tahun, UNITRI sudah memiliki 12 program studi. Tahun 2002 program studi Magister Manajemen Agribisnis mulai beroperasi, disusul Program D-IV Bidang Pendidik, Program Studi Ilmu Keperawan (S1) dan Program Studi Ilmu Komunikasi berdiri pada tahun 2005, dan Magister Administrasi Publik di tahun 2008, terakhir pada tahun 2015 berdiri program profesi ners dan tiga tahun berikutnya kita Kembali memperoleh ijin tiga program studi paling bungsu yakni Program Studi Sekolah Dasar, Program Studi Pendidikan Matematika, dan Program Studi Pendidikan Biologi.”

Dengan demikian, UNITRI sudah mempunyai 19 Program Studi yang masing-masing telah terakreditasi A dan B. Rektor UNITRI menyampaikan, keberhasilan dan prestasi UNITRI tidak bisa lepas dari bantuan seluruh civitas akademika UNITRI seperti dosen, staf, hingga mahasiswa. Ia juga berharap, UNITRI terus dapat meningkatkan peringkat dari tahun sebelumnya.

“Dengan kualitas tenaga pengajar yang telah terbukti, kita yakin dapat bersaing dengan Universitas lainnya. Terlebih, dosen yang tergabung saat ini sudah 225 dari jumlah dosen berstatus perbantuan atau PNS sebanyak 16 dosen, dan sisanya adalah dosen yang penuh tanggung jawab dari Yayasan. Dari 200 dosen, hampir 70% sudah mendapatkan serdos atau sudah profesional . Bahkan yang membanggakan, lebih dari 25% pendiri UNITRI bergelar S3 dan insyaallah tahun ini kita akan mendapat tambahan 4 hingga 5 dosen S3 baru sehingga total sudah 30 orang dosen S3. Mudah-mudahan tahun depan para dosen aktif melakukan penelitian supaya kinerja kita tidak merosot.”

Seperti disampaikan, dari 57 Perguruan Tinggi Swasta, UNITRI selalu mendapatkan peringkat kelima hingga enam dari jumlah tersebut. Lulusan UNITRI pun termasuk yang diperhitungkan oleh Perguruan Tinggi Swasta lain.

Perayaan Diesnatalis UNITRI Ke-19 juga dihadiri oleh Ketua Dewan Penyantun Yayasan Bina Patria Nusantara, Prof.Dr.Ir. Wani Hadi Utomo. Dalam sambutannya, beliau juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh civitas akademika UNITRI yang telah bekerjasama selama ini. Selain itu, ia juga meminta civitas akademika UNITRI untuk terus berbenah diri dan berkembang.

“Ingat, kampus kita adalah kampus kerakyatan yang berarti juga kampus perjuangan. Marilah kita bersama-sama mendorong diri supaya dapat terus berkembang dan berprestasi.” Tutupnya. (HUMAS)

1 Response

Leave a Reply

Arsip Berita