PRODI NERS UNITRI TETAP LAKUKAN PEMBELAJARAN SECARA DARING

Malang- Pembelajaran daring nampaknya merupakan solusi terbaik yang dilakukan institusi pendidikan untuk dapat meneruskan pembelajaran di tengah pandemi covid-19. Metode ini cukup praktis, aman dan sangat efektif untuk dapat mengurangi penyebaran virus meskipun masih memiliki beberapa kendala dan kekurangan yang dirasakan. Salah satu program studi yang memanfaatkan pembelajaran daring di tengah pandemi covid-19 ialah Program Studi Pendidikan Profesi Ners Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI). Sempat vakum beberapa saat ketika menunggu keputusan dari lahan praktik rumah sakit terkait, akhirnya semester ini prodi pendidikan profesi ners memutuskan untuk melakukan pembelajaran daring secara full dibandingkan semester sebelumnya. Kegiatan ini dimulai sejak semester lalu dengan konsep pemberian kasus dan skill melalui daring.

Kepala program studi Pendidikan Profesi Ners UNITRI, Rachmat Chusnul Choeron, Ns., M.Kep menyampaikan, pelaksanaan pembelajaran daring profesi ners dimulai sejak 9 minggu lalu yakni pada 20 April 2020 dan telah menyelesaikan dua departement.

“Kami mulai pembelajaran daring dari awal department yakni pada komunitas keluarga dan Gerontik sejak 20 April lalu, kemudian Department Jiwa pada 15 Juni. Sekarang sudah minggu ke-2 jiwa yang menggunakan sistem daring dan akan selesai 3 minggu ke depan. Semua terpaksa dilakukan dengan sistem online.” Ungkap beliau.

Pembelajaran profesi ners dengan sistem online memang baru kali pertama diadakan sejak pandemi covid-19. Biasanya, profesi ners diharapkan dapat full melakukan kegiatan praktek di rumah sakit. Tetapi karena kondisi yang terdesak, pembelajaran daring dilakukan atas instruksi dari Asosiasi Institusi Pendidikan Profesi Ners Indonesia (AIPNI) dan kebijakan dari Kemendikbud. Meski cukup efisien, pelaksanaan pembelajaran daring tetap tidak optimal bagi mahasiswa profesi ners. Hal ini mengingat, pembelajaran daring sebenarnya hanya mampu memfasilitasi kemampuan kognitif dan afektif mahasiswa tetapi aspek psikomotorik masih sulit tercover.

“Karena masalah yang kita hadapi itu yang paling kental adalah skill lab. Mereka seharusnya melakukan tindakan misalnya bertemu dengan pasien, praktek dilapangan, dan lain sebagainya. Tetapi karena kondisi, kita hanya dapat memberikan kasus dengan tanya jawab atau semacamnya.”

Meski demikian, prodi profesi ners tetap berupaya mempersiapkan pembelajaran sebaik-baiknya untuk mahasiswa. Rachmat menambahkan, prodi tetap berkomunikasi dengan lahan praktek untuk terus mengecek kondisi lahan hingga mahasiswa dapat melanjutkan praktek di rumah sakit langsung.

“Kita masih nunggu covid. Kalau kondisinya sudah membaik ya kita bisa terjun ke rumah sakit lagi. Selagi belum mereda dan rumah sakit belum mengijinkan, kita tidak mungkin masuk ke rumah sakit. Sejauh ini rumah sakit tidak bisa digunakan karena ledakan pandeminya luar biasa.”

Prodi menyadari bahwa mahasiswa masih berusaha menyesuaikan dengan sistem yang terbaru saat ini. Meski demikian, mahasiswa sudah tidak asing dengan pembelajaran daring dan terlihat mampu mengikuti pembelajaran sejauh ini.

“Ada sebanyak 43 mahasiswa yang masuk di angkatan tahun ini dan sejauh ini mereka telah melaksanakan dua department. Rencanannya untuk tiga department yang akan menyusul nantinya, kita berharapnya sudah dapat dilakukan praktek dilapangan. Tapi kita masih terus menunggu sampai kondisinya memungkinkan. Sementara ini, praktek dilakukan secara mandiri ke keluarga atau tetangga dan dilakukan rumah oleh mahasiswa yang bersangkutan.”

Seperti disampaikan sebelumnya, prodi pendidikan profesi ners telah melakukan kegiatan pembelajaran komunitas keluarga dan gerontik sejak 20 April, dan saat ini masuk dalam department jiwa dimana dilakukan sejak 15 Juni lalu hingga 3 minggu ke depan. Sementara department yang akan menyusul setelahnya diantaranya deparment anak, motarnitas, gadar, dan manajemen. Rencananya pembelajaran akan dilakukan pada 13 Juli selama 24 Minggu di RS Blitar hingga RSUD Bangil bila kondisi membaik.

Rachmat berharap, melalui pembelajaran online, mahasiswa harus lebih aktif mengikuti perkuliahan meskipun tidak dapat terjun praktik di masyarakat untuk sementara waktu.

“Karena sistemnya daring, mahasiswa harus lebih aktif untuk bertanya dan menggali kasus. Kalau ada kasus, silakan dianalisis sebaik mungkin. Jangan sampai tidak mengerti apa-apa.” Tutupnya. (HUMAS)

1 Response

Leave a Reply

Arsip Berita