Malang- Mahasiswa Program Pengabdian Masyarakat Terpadu (PMT) Batch I kelompok 34 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang mengadakan acara perpisahan dengan Puskesmas Wagir dan aparat Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang pada Sabtu (31/08). Setelah satu bulan penuh menjalankan berbagai program pengabdian di desa tersebut, para mahasiswa kini bersiap untuk kembali ke kampus dengan membawa kenangan indah dan pengalaman berharga.
Acara perpisahan yang berlangsung di Balai Desa Petungsewu ini dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari puskesmas Wagir. Kegiatan ini juga menjadi momen untuk merefleksikan berbagai program yang telah dilaksanakan selama masa pengabdian. Mahasiswa UNITRI, yang berasal dari fakultas kesehatan, telah berkontribusi dalam sejumlah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, mulai dari bidang kesehatan seperti edukasi dan penyuluhan kesehatan tentang DBD, pelatihan penanggulangan dan pencegahan DBD untuk kader posyandu RT 01- 16 desa petungsewu, sanitasi lingkungan dan pembagian bubuk Abate.
Kepala Desa Petungsewu, Kustomo, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada para mahasiswa dan pihak kampus UNITRI dan juga berpesan kepada pihak kampus untuk PMT selanjutnya Desa Petungsewu siap menerima mahasiswa UNITRI lagi,
“Kehadiran mahasiswa UNITRI di Desa Petungsewu telah memberikan banyak manfaat bagi kami. Program-program yang mereka jalankan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tahun depan kami siap menerima mahasiswa lagi karena saya melihat apa yang kalian lakukan selama ini ternyata berdampak baik bagi kami” tuturnya.
Sedangkan, Sutami salah satu kader di puskesmas Wagir berharap kedepannya ada kerjasam antara puskesmas Wagir dan UNITRI,
“Kami berharap kerjasama ini bisa terus berlanjut di masa yang akan datang, seperti adanya MoU antara UNITRI dan Puskesmas Wagir” ujarnya.
Lebih lanjut, perwakilan dari Puskesmas Wagir, Ferry berpesan kepada seluruh mahasiswa agar ilmu yang didapatkan selama melakukan PMT bisa diaplikasikan,
“Jadilah seperti gelas kosong serap saja ilmunya, tanpa banya mengeluh karena masyarakat adalah guru semoga ilmu yang di dapatkan bisa menjadi perbandingan dan di implementasikan nantinya. Tak lupa saya ucapkan terima kasih, karena dengan keberadaan kalian disini kami merasa sangat terbantu sekali” jelasnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan dosen pendamping lapangan, Ronasari Mahaji Putri SKM,.M.Kes, M.Pd., juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Desa Petungsewu yang telah menerima dan mendukung penuh kegiatan pengabdian mahasiswa.
“Kami sangat berterima kasih atas keramahan dan kerjasama yang telah diberikan oleh masyarakat Desa Petungsewu. Pengalaman ini tentunya sangat berharga bagi para mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah serta memperkuat jiwa sosial mereka,” ucapnya.
Acara perpisahan ini juga diisi dengan pembagian kenanga-kenangan kepada aparat desa, perwakilas puskesmas dan kader. Kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. Setelah acara formal, mahasiswa dan warga desa berbaur dalam suasana penuh keakraban. Beberapa warga bahkan memberikan cenderamata sebagai kenang-kenangan kepada mahasiswa, sebagai tanda penghargaan atas dedikasi mereka selama di desa.
Dengan berakhirnya program PMT di Desa Petungsewu, mahasiswa UNITRI diharapkan dapat membawa pulang pelajaran berharga yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karier profesional mereka di masa depan. Sementara itu, Desa Petungsewu kini memiliki bekal baru dari hasil program PMT yang dapat terus dikembangkan demi kemajuan desa. (HUMAS)