MAHASISWA PERMATA MERDEKA IKUTI MODUL NUSANTARA GOES TO CANDI DAN MUSEUM SINGHASARI.

MALANG – Minggu (31/10), sejumlah mahasiswa Pertukaran Mahasiswa (PERMATA) Merdeka yang belajar di kampus Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang mengunjungi Candi dan Museum Singhasari dalam rangka kegiatan Modul Nusantara. Sesuai dengan instruksi dari kemendikbud.go.id, Modul Nusantara merupakan salah satu mata kuliah yang mempelajari terkait keragaman budaya Indonesia dan toleransi antar sesama individu. Dalam masa pertemuan dan perkenalan tersebut, mahasiswa akan bersama-sama belajar menghargai perbedaan, dan merayakan keberagaman dengan mengikuti 4 model pembelajaran diantaranya kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Melalui kunjungan ke Candi dan Museum Singhasari, para mahasiswa mengenal berbagai budaya di kota Malang.

Hal ini disampaikan oleh dosen Pendamping kegiatan, Fitria Setyaningrum, SE., MM. dimana kehadiran mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka disambut oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Malang.

“Kami disambut oleh bapak Erwin sebagai perwakilan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Malang dan bapak Yoshi yang memberikan narasi cerita bagaimana asal usul kerajaan Singhasari, Kendedes, Ken Arok, Tunggul Ametung dan tokoh kerajaan lainnya dengan bahasa yang kekinian. Tak lupa juga bu Putri yang menggambarkan penampakan illustrator beberapa tokoh kerajaan dan ilustrasi keberadaan Keris Empu Sindok di Laut Selatan, Gunung Kelud dan Mahameru dengan menggambar langsung dengan pensil dan kertas gambar seperti layaknya cerita mistis yang sering dilihat di media.”

Dalam kesempatan itu, seluruh mahasiswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi secara interaktif dengan tim dari Museum Singhasari dan berkeliling.

“kita juga diperlihatkan berbagai koleksi dan artefak sejarah yang dimiliki. Mulai dari keris, arca, batu-batu peninggalan jaman kuno yang kebanyakan berupa peralatan dapur yang hampir semua merupakan koleksi dari hibah warga sekitar kecamatan Singosari. Tidak melulu menampilkan peninggalan-peninggalan kerajaan, Museum Singhasari juga menampilkan lebih dari 360 jenis Topeng Malangan dengan berbagai bentuk dan ekspresi wajah.”

Dengan adanya kegiatan kunjungan ini, mahasiswa diharapkan mampu belajar tentang sejarah bangsa sendiri yang merupakan jati diri bangsa dan menyadari pentingnya melestarikan budaya. Ia menambahkan, pentingnya menceritakan kebenaran sejarah baik itu baik dan buruk dimana hal ini semata untuk memetik pelajaran dari keburukan yang sudah terjadi untuk kebaikan dimasa depan. Seluruh mahasiswa merasa senang dengan kegiatan ini. Kegiatan modul nusantara, direncanakan akan digelar setiap hari Sabtu atau minggu dengan jarak 1-2 minggu setelah kegiatan. (HUMAS)

Leave a Reply

Arsip Berita