MALANG – Pendidikan ekonomi telah menjadi bagian penting dari sistem pendidikan selama beberapa dekade. Namun, dengan adanya revolusi digital, pendidikan ekonomi perlu beradaptasi dan memperbarui kurikulumnya agar sesuai dengan tantangan dan peluang yang ada di era digital. Salah satu latar belakang penting dari pendidikan ekonomi di era digital adalah perubahan dalam cara orang bekerja dan berbisnis. Teknologi digital telah memungkinkan terciptanya pasar global dan lingkungan bisnis yang semakin kompleks.
Dalam Kuliah tamu yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (Himpas) Universitas Tribhuwana Tunggadewi bersama Dyanti Mahrunnisya, M.Pd yang diselenggarakan pada tanggal 11 Maret 2023, pukul 19.30 WIB sampai selesai, telah disampaikan bahwa adanya teknologi digital juga mempengaruhi cara orang berkomunikasi, belajar, dan mengakses informasi. Oleh karena itu, pendidikan ekonomi perlu memasukkan teknologi digital dan aplikasinya ke dalam kurikulumnya agar siswa dapat memahami bagaimana teknologi dapat membantu meningkatkan produktivitas, mengelola risiko, dan memperluas jangkauan bisnis.
Narasumber yang juga merupakan Dosen STKIP PGRI Bandar Lampung ini juga mengutarakan bahwa penting bagi mahasiswa untuk memahami konsep ekonomi yang mendasar seperti permintaan, penawaran, inflasi, dan deflasi, serta konsep-konsep baru seperti e-commerce, keamanan siber, dan blockchain. Dengan memahami konsep-konsep ini, mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk karir di berbagai industri yang berkaitan dengan teknologi digital dan memaksimalkan peluang di pasar global yang semakin terbuka.
Acara ini dihadiri oleh 20 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai kampus yaitu Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Universitas Brawijaya, serta Universitas Gadjah Mada. Sesi diskusi pun berlangsung seru karena terdapat tanya jawab antara narasumber dan peserta acara. Di akhir acara, foto bersama menjadi penutup sesi kuliah tamu.
