MALANG- Perayaan Dies Natalis Ke-21 Tahun ini lebih berbeda, dengan hadirnya Menteri Koordinator bidang pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP. TErlebih, UNITRI sebagai kampus kerakyatan telah mengalami berbagai perkembangan hingga saat ini.
Dalam kegiatan tersebut, Ketua Dewan Pembina Yayasan Bina Patria Nusantara, Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno mengingatkan kembali sejarah berdirinya universitas hingga usia ke-21. Beliau menjelaskan, Sejarah berdirinya Universitas Tribhuwana Tunggadewi lahir dari sebuah pandangan bahwa Pendidikan akan menentukan masa depan suatu bangsa. Sebagian besar warga negara Indonesia berkemampuan ekonomi kurang, sebagian besar warganegara Indonesia tidak dapat memperoleh pekerjaan yang layak.
Pada tahun 1989 para pendiri yang mempunyai komitmen Pendidikan Untuk Semua mendirikan Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara dan di tahun 1990 mulailah Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Tribhuwana beroperasional. Hal ini dikarenakan pada tahun 1990 pemerintah untuk sementara tidak memberikan ijin pendirian Perguruan Tinggi Swasta (moratorium). Pada tahun 1995 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tribhuwana mulai beroperasional dan di tahun 2001 Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) mulai beropersional. Sejak tahun 2011 Yayasan Pendidikan Bakti Nusantara berganti nama menjadi Yayasan Pendidikan Bina Patria Nusantara.
Yayasan Bina Patria Nusantara yang menaungi Unitri sangat peduli terhadap peningkatan kualitas Pendidikan di Unitri baik kualitas SDM, sarana dan prasarana maupun kualitas lulusannya. Ini dibuktikan bahwa pada tgl 22 Maret 2022 yang lalu bekerjasama dengan Direktorat Jendral Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan , serta Perum Jasa Tirta dilakukan peresmian Agroedupark dan Sekolah Lapangan Konservasi Tanah di lahan UNITRI seluas 8 Ha di Kec. Wagir, Kab. Malang. Agroedupark merupakan suatu wahana yang tepat dalam menerapkan konsep multi fungsi pertanian yang dapat pula diartikan sebagai penerapan suatu sistem pertanian presisi yang terintegrasi dengan penerapan teknologi tepat guna yang dirancang dan dikonsepkan sebagai taman wisata edukasi. Pada tanggal 27 Maret 2022 dilakukan peresmian Desa Dalisodo kec.Wagir sebagai desa Pancasila dalam rangka kerjasama antara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Pemda Kab.Malang, Unitri (Pusdi Wasbang) dan Yayasan Bina Patria Nusantara. Pada akhir Juli 2022 Science Techno Park Unitri berdiri di lahan seluas 1 Ha. Science Technopark merupakan salah satu program dari Kemenristek Dikti yaitu suatu Kawasan terpadu menggabungkan dunia industri, perguruan tinggi, pusat riset dan pelatihan, kewirausahaan, perbankan, pemerintah pusat dan daerah dalam satu lokasi yang memungkinkan aliran informasi dan teknologi secara lebih efisien dan cepat. Di area Science Technopark Unitri terdapat 15 laboratorium, Green House, Hidrophonik, Bengkel dan Technical Services Supporting Unit (TSSU), Unimart sebagi outlet promosi dan penjualan produk Unitri dan UMKM binaan Unitri. Sampai saat ini masing masing laboratorium disamping sebagai tempat praktek mahasiswa juga telah menghasilkan berbagai produk yang dapat dipasarkan di masyarakat kampus maupun diluar kampus. Diharapkan di masa mendatang Science Technopark Unitri ini dapat menggandeng pihak swasta untuk dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dari produk produk yang dihasilkan pada saat ini.
“Yayasan Bina Patria Nusantara sampai sekarang telah ikut berperan dalam meningkatkan kualitas SDM di wilayah Nusantara terutama daerah-daerah yang dikatagorikan sebagai daerah tertinggal dengan sumber dana mandiri dan dana yang dihimpun dari masyarakat. Sehingga dengan kehadiran Bapak Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bisa memberikan solusi dapatnya Yayasan Bina Patria Nusantara memperoleh bantuan dana dari pemerintah untuk dapatnya mengakselarasi/mempercepat peningkatan kualitas manusia di wilayah daerah yang tertinggal” ujarnya. (HUMAS)