12 MAHASISWA UNITRI IKUTI KKN-T DI DESA JETAK, DUA PROGRAM AKAN MENJADI UNGGULAN

MALANG – Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) di desa Jetak, Kec. Montong, Kab. Tuban dengan tema “Agribisnis kopi dan identifikasi tanaman hutan sebagai aksi konservasi hutan dan restorasi ekosistem”. Selasa (01/12), pelepasan dilakukan oleh Wakil Rektor 1 bidang Informasi dan Dekan Fakultas Pertanian UNITRI.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ir. Widowati, MP mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan MoU dengan Kabupaten Tuban beberapa waktu yang lalu. Beliau juga menjelaskan, mahasiswa akan melakukan kegiatan selama tiga bulan sesuai dengan tema yang diangkat.

“Terdapat 10 mahasiswa Agribisnis dan 2 mahasiswa Agroteknologi yang dibagi dalam dua kelompok KKN-T dan dua pembimbing yang akan bekerja dengan satu tema ini. Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan sampai dengan satu maret 2021.”

Selain itu, Prof. Dr. Ir. Widowati, MP yang juga merupakan pembimbing dari kegiatan ini juga akan bekerjasama dan merencanakan secara periodik pertemuan lewat zoom bersama dengan satu pembimbing lain yakni Dr Ana Arifatus Sa’diyah, SP, MP.

“Jadi anak-anak akan di kasih kesempatan untuk menyampaikan masalah apa yang ditemui di lapangan sesuai tema tersebut kemudian kami akan diskusi dari kegiatan pengabdian ini ada kontribusi yang kita berikan kepada masyarakat. Semoga dari kegiatan KKNT ini akan terus meluas berdampak positif terhadap pembangunan di desa jetak ini khususnya dan akan meluas di UNITRI, bahwa UNITRI memberikan kesempatan dan memfasilitasi kepada mahasiswa untuk mengukuti kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka sehingga nantinya harapan kami sembilan bentuk pembelajaran ini bisa berlangsung di UNITRI.”

Pesan bagi mahasiswa, lanjut Prof. Dr. Ir. Widowati, MP yakni agar mahasiswa menjiwai tugas mereka untuk mengabdi di masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga harus berhati-hati dalam melaksanakan tugas hingga tuntas mengingat situasi sekarang musim hujan dan kondisi pandemi. Tak lupa, mahasiswa tidak melupakan ibadah selama berada di lokasi pengabdian.

Sementara itu, pembimbing kegiatan, Dr Ana Arifatus Sa’diyah, SP, MP menjelaskan, Selama tiga bulan anak-anak akan melakukan kegiatan sesuai dengan timeline yang disiapkan. Pada minggu pertama, mahasiswa akan melakukan analisis situasi dan kondisi sesuai dengan program. Kemudian dilanjutkan dengan identifikasi tanaman hutan sebagai aksi konservasi hutan dan restorasi ekosisitem. Beliau berharap, mahasiswa dapat memberikan sumbangsih pengabdian sepenuhnya dan mengeluarkan ide-ide kreatifnya untuk bisa mengembangkan desa. (HUMAS)

Leave a Reply

Arsip Berita